Deskripsi
Nesiophasma giganteum Hennemann, Le Tirant & Purwanto n. sp.
class | Insecta |
family | Phasmatidae |
genus | Nesiophasma |
species | Nesiophasma giganteum |
locality | Peleng – Sulawesi |
Serangga Nesiophasma giganteum betina dewasa memiliki ciri khas tubuh coklat muda-terang hingga gelap, panjang tubuh dari kepala hingga ekor rata-rata 28cm dan cenderung pipih. Sedangkan N. giganteum jantan dewasa memiliki warna tubuh hijau pekat (sangat berbeda dengan betinanya).
Memiliki karakter yang cukup tenang saat disentuh dan dipegang, tapi seperti umumnya karakter phasmid mereka akan menjepit erat saat merasa terganggu hingga mengenai duri-duri di lengannya. Duri di lengan mereka termasuk alat pertahanan diri. Jadi kita harus sedikit berhati-hati jika ingin berinteraksi dengan serangga ini.
Habitat asal phasmid ini adalah di dataran rendah pulau Peleng – Sulawesi. Betina dewasa memiliki warna tubuh coklat muda hingga gelap, belum diketahui faktor apakah sumber makanan atau kelembapan sekitar yang menyebabkan perbedaan variasi warna. Dan untuk sumber makanan mereka umumnya memakan daun jambu biji, jambu mete, hingga gamal.
Siklus hidup N. giganteum dari telur, nimfa kemudian dewasa yang berlangsung selama 4-7 bulan. Setelah dewasa mereka hidup selama 3-4 bulan dan akan mati secara alami setelah melewati musim kawin & bertelur. Tetapi phasmid jantan memiliki umur lebih pendek setelah melewati musim kawin, sekitar 2-3 bulan. Serangga ranting Nesiophasma jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
Serangga betina dan jantan dewasa tidak memiliki sayap.
Phasmid Nesiophasma ini dapat menghasilkan telur secara partenogenesis, jadi induk betina mampu memproduksi telur tanpa pejantan. Dalam satu hari induk betina dewasa yang siap bertelur akan menghasilkan 2-3 butir. Dan pada saat betina bertelur, mereka akan mengayunkan perut untuk melempar telur mereka. Telur fertil akan menetas dalam 4-6 bulan.
Ulasan
Belum ada ulasan.